Pandemi COVID 19 memberikan perubahan besar yang sangat signifikan di dunia Pendidikan. Selain merubah budaya beraktifitas, pembatasan ruang gerak hingga perubahan di segala aspek. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) sebagai Unit Pelaksana Teknis Kemendikbud, yang berperan dalam peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan bagi guru dan tenaga kependidikan (GTK) taman kanak-kanak dan pendidikan luar biasa, perlu menyesuaikan dengan cepat untuk menangani permasalahan yang harus segera diselesaikan.
Dari tahun ke tahun, nilai PISA Indonesia menunjukkan penurunan angka dan hal ini mengindikasikan bahwa siswa di indonesia memiliki masalah dengan literasi, numerasi dan pengetahuan sains. Saat ini pembelajaran lebih menekankan pada Low Order Thinking Skill (LOTS) dan belum ke arah High Order Thinking (HOTS), dan hal ini menjadi perhatian pemerhati pendidikan tidak terkecuali Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Untuk mengetahui hal ini, sesuai arahan beliau dilakukan survey Identifikasi Permasalahan Peserta Didik dalam upaya melakukan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan bagi guru dan tenaga kependidikan (GTK) taman kanak kanak dan pendidikan luar biasa. Hasil pemetaan data dan analisisnya menjadi rekomendasi tepat untuk diimplementasikan dalam bentuk program pendidikan dan pelatihan (Diklat) GTK bidang taman kanak kanak, pendidikan luar biasa dan pendidikan inklusi melalui diklat dalam jaringan.
Saat ini proses pembelajaran dilaksanakan di rumah atau dikenal dengan School From Home (SFH) diharapkan dapat berjalan dengan optimal. Tentunya hal tersebut merupakan harapan yang sama bagi guru di tengah pandemi ini. Sebagai lembaga yang diberikan mandat melaksanakan diklat bagi GTK bidang bidang taman kanak-kanak, pendidikan luar biasa dan pendidikan inklusi, PPPPTK TK dan PLB.
menghadirkan 8 (delapan) paket Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Berbasis Permasalahan Peserta Didik (PKB – BPD) melalui dengan modul-modul yang telah siap sebagai salah satu sumber belajar disamping sumber belajar yang akan disajikan oleh para pengajarpaklet . Ke delapan diklat dimaksud terdiri dari 4 (empat) paket diklat bidang Taman Kanak-Kanak, 2 (dua) paket diklat Bidang Pendidikan Luar Biasa dan 2 (dua) paket diklat Bidang Pendidikan Inklusi. Kami berharap Modul Pembelajaran ini dapat membantu guru dan tenaga kependidikan mengembangkan kompetensi dan ketrampilannya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran bagi peserta didik dengan optimal.
Penggunaan modul ini sebagai sumber belajar diklat akan dievaluasi dan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan problematika pembelajaran yang dinamis. Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan modul ini, diucapkan terima kasih.